Selasa, 28 April 2009

teruntuk kau yang tak mengerti hati....

kalau saja ada pilihan ganda untukku mengenai dirimu, kalau saja ada lebih dari satu pilihan agar tak ada yang terluka. Jangan salahkan aku, jangan pernah kau menuntut aku atas apa yang terjadi dan atas apa yang menimpa palung hatiku. Jika saja ada pilihan antara cinta dan persahabatan aku pasti akan memilih persahabatan. Jika ada pilihan sayang atau cinta aku pasti pilih sayang karna itu takkan membuat kita berdua sakit. Aku tak bermaksud mengusik apa yang ada di hatimu, aku juga tak bermaksud membuat semua berbeda.

Kau tau cinta itu bukan milikku, jika saja aku bisa .. aku ingin menolaknya dan aku akan menolaknya karna takut kau menjauh, tapi sadarkah kau bahwa cinta itu milik Tuhan... segala kebaikan adalah milik-Nya dan pantaskah aku menolak apa yang telah Dia berikan untukku dan kemudian kuberikan lagi padamu??

Sadarkah kau ? bahwa bukan hanya kau yang terluka, bukan hanya kau yang merasa risi, bukan hanya kau yang merasa tak pantas....
akupun merasa seperti itu, bagaimana tidak aku yang otomatis lebih tua darimu yang hanya bermodal otak, kacamata, dan dandanan jaman dulu dengan tak ada hal menarik lain yang membuat kau atau siapapun suka (tapi tidak untukku, aku adalah yang terbaik menurutku, menurut pandangan Tuhan terhadapku, Kau tau aku tak bersalah akan hal ini)

Kau harus tau juga, ... Aku benci saat perasaan itu muncul dihatiku, aku benci kenapa dia selalu tiba-tiba menyerangku disaat aku susah payah membangun tembok pemisah rasa ini. aku benci dengan perasaan yang mesti jika terjadi padaku adalah tak terbalas jawabannya.
Dan kau harus tau itu bahwa dijauhi karna perasaan yang kupunya lebih menyakitkan daripada berusaha membantuku untuk menghilangkan perasaan itu dan merubahnya menjadi persahabatan.

Jika saja aku mau, aku bermohon kepada Tuhan Sang Pembolak balik hati agar membalikkan hatimu. susah payah aku menjaga hati ini, susah payah aku mengunci jantung ini untuk tak dimasuki siapapun kecuali cinta-Nya yang sejati. namun ternyata hanya butuh waktu satu detik untuk meruntuhkannya karna memang itu takdir.

Memang aku yang meminta pada-Nya untuk diberi cinta, aku yang meminta pada-Nya untuk memberiku peluang menebar cinta, dan itu tak seindah apa yang kubayangkan, tak seperti apa yang aku harapkan. Yang saat itu aku tidak mengerti bahwa Allah begitu mencintaiku dengan menjagaku dari rasa sakit, Dia menjagaku agar tak sakit kembali. Karna aku yang tak sabar, karna aku yang tak bisa bersabar dengan apa yang telah dipersiapkan-Nya untukku.

Percayalah... tak ada yang salah pada kita, jika kau tak bisa menerimaku setidaknya kau berucap padaku dan membantuku untuk tetap bisa tersenyum sembari menghilangkan perasaan itu dan merangkainya menjadi sesuatu yang lebih bermakna............

3 komentar:

  1. Salam kenal mBak, terima kasih kunjungannya.

    Cinta itu datangnya tak diundang pulangnya ndak diantar. Seperti jalangkung.

    BalasHapus
  2. memang...
    Mbak Puspita... terima kasih....

    @ etikus ==> kau adalah yang tak mengerti hatiku ^_^

    BalasHapus